5.3.16

100 persen mimpi

tiba-tiba rambut saya panjangnya mencapai punggung. bak dian sastro ketika memerankan cinta di film ada apa dengan cinta yang sangat populer itu. sampai sekarang pun model rambutnya masih mirip seperti itu, ya? mungkin. bisa jadi. intinya saya bangga dengan rambut panjang terbaru saya. bukan hasil sambungan, bukan pula rambut palsu. hanya saja, perihal saya berambut panjang itu hanya bagian dari bunga tidur yang pernah saya alami. mimpi.

saya termasuk orang yang selalu berdoa setiap sebelum tidur. saya percaya doa itu ada gunanya. dan menurut pelajaran agama yang pernah saya terima, mimpi indah datang dari Tuhan, sedangkan mimpi buruk datang dari setan. meskipun doa itu selalu dilafalkan sebelum tidur, mimpi buruk selalu saja datang ketika saya sedang melewati hari-hari penuh tekanan. logisnya, keadaan yang sedang saya alami dalam realitas memang mempengaruhi mimpi saya. seperti yang dikatakan freud, apa yang terjadi dalam mimpi memang bisa dikaitkan dengan realitas. sebagian hal yang terjadi dalam mimpi berisi ketakutan dan emosi yang memang ada dalam alam bawah sadar saya. 

mimpi adalah manifestasi dari harapan alam bawah sadar. saya memang ingin berambut panjang sejak lama. sayangnya, setiap kali saya merasa tekanan hidup tak tertahankan lagi, jalan keluar yang membuat saya tenang adalah memotong rambut. ya. jujur. awalnya hanya bagian poni. kemudian saya jadi lebih berani, sehingga ketika saya tak bisa lagi menahan emosi dan melihat gunting, saya lantas memotong rambut sependek telinga. bagaimana jika rambut sudah pendek? saya tidak punya cara lain kecuali menangis dan meluapkan emosi sampai puas.

itikad memanjangkan rambut sudah jadi hal basi. orang di sekitar saya rata-rata sudah meragukan hal itu. ketika saya bercerita soal hal ini kepada partner in life, ia lantas memberikan solusi yang cukup menyenangkan. "ayo kita panjangkan rambut sama-sama!" lantas ia memotong rambut sama panjangnya dengan saya dan kami sama-sama berambut bob di bawah telinga, berniat sama-sama memanjangkan rambut. ujung-ujungnya, saat ini, panjang rambutnya sudah menyusul saya. lagi-lagi saya memangkas rambut karena suatu persoalan. kebiasaan yang partner in life bilang cukup destruktif itu bikin saya lelah juga lama-lama, karena saya sampai kapanpun tidak akan bisa memanjangkan rambut kalau setiap menghadapi depresi malah beralih memotong rambut. karena terus diingatkan dan berusaha berpikir sebelum bertindak, sampai detik ini, akhirnya saya bisa menahan diri. bahkan tidak memotong poni.

memotong rambut adalah obat depresi lana. tidak memotong rambut, bukan berarti depresi yang kadang muncul itu lantas berhenti datang. dia tetap ada. ketika kebiasaan ini hilang, otomatis ada satu hal yang hilang juga. obat itu sendiri. banyak pengalihan; bermain musik, membuat zine pribadi, menulis, makan berlebihan, dan lain sebagainya. mungkin bekerja, mungkin tidak. tapi, ini jadi semacam pelajaran menahan diri yang cukup bagus. meskipun saya belum mendapatkan obat pengganti yang bikin lega, setidaknya satu persoalan terselesaikan.

satu persoalan. mimpi berambut panjang cuma salah satu dari ratusan mimpi yang saya alami sejak tahun lalu. dengan berhentinya kebiasaan 'destruktif' itu, setidaknya nanti mimpi itu terwujud (mudah-mudahan). persoalan lainnya, sudah berbulan-bulan, saya tidak bisa berhenti bermimpi. saya sendiri heran. apapun yang menyentuh indera saya di hari itu akan terbawa ke dalam mimpi. seakan-akan tidak ada jeda pergantian hari. mimpi memang berbeda dengan realita, tapi jujur, selalu tidur sambil bermimpi adalah suatu hal yang melelahkan.

mungkin mesti minum obat gatal ctm dulu sebelum tidur.

obat gatal yang bisa membuat saya ngantuk selama dua hari berturut-turut. tapi, jika gagal, saya kena sial bakal bermimpi non-stop dengan jangka waktu tidur yang lebih panjang. tidak-tidak. saya tidak mau melakukan percobaan penuh resiko. setiap kali menutup hari dan memejamkan mata adalah setiap kali saya berharap tidur dengan nyenyak hanya melihat gelapnya alam bawah sadar. belum terjadi hingga hari ini.

banyak hal bermunculan di sana. terkadang hanya mimpi remeh-temeh tentang kelanjutan keseharian. terkadang mimpi indah yang membuat saya terbangun dan tidak tidur lagi. terkadang mimpi buruk yang membuat saya kesal dan memutuskan untuk tidur lagi sampai mendapatkan mimpi yang lumayan bagus. bukan berarti saya takut untuk bangun dan menghadapi hari, justru realita lebih bisa terkontrol dibandingkan dengan mimpi. mendapatkan mimpi buruk atau indah itu semacam iseng-iseng berhadiah. tapi, mendapatkan kebahagiaan dalam realita merupakan sesuatu yang bisa dikonstruksi oleh akal, dilanjutkan dengan hubungan timbal balik.

beberapa mimpi memberikan inspirasi berkarya. beberapa mimpi berisi materi lagu. beberapa mimpi berisi masa depan yang didamba. beberapa mimpi terasa sangat nyata dan indah, sampai saya tersenyum ketika terbangun.

ah, bunga tidur.


- Lana -



1 comment:

  1. Salut karyamu lana, penuh asketisme. Haha inspire dah..

    ReplyDelete