Aku dan kamu, mahluk bebas yang memiliki milyaran sentuhan untuk siapa saja. Aku memutuskan untuk menyentuhmu. Kamu memutuskan untuk menyentuhku. Aku dan kamu saling menyentuh. Tentu saja, itu kewajaran, karena aku dan kamu memberikan sisa dari ratusan juta sentuhan untuk manusia-manusia di sekitar. Lantas apa artinya semua ini? Aku dan kamu saling menyentuh tanpa tujuan. Aku dan kamu menyentuh manusia-manusia lainnya tanpa tujuan. Kesamaan itu tidak membuat sentuhan ini bernilai guna di mata kita, karena menyentuh adalah kegiatan sehari-hari.
Aku dan kamu hanya diam dalam kenyamanan. Kamu berkata hal-hal yang aku mengerti. Aku tertawa untuk hal-hal yang kamu mengerti. Aku dan kamu berinteraksi dalam rahasia yang orang lain pun tidak peduli. Kesenangan itu tidak dibagi dengan siapa pun. Untuk apa senyuman ini dibagikan kepada manusia-manusia di sekitar? Aku dan kamu mengerti dalam ketidakpedulian. Semua kegembiraan itu adalah keindahan yang lewat bagai angin segar. Aku dan kamu bisa mengingatnya kembali tanpa merasa nyata. Kesenangan sesaat itu selalu berlalu.
Aku dan kamu terdiri dari dua subjek. Aku punya kehidupanku sendiri. Kamu punya kehidupanmu sendiri. Aku dan kamu bukan lah satu paket utuh yang biasa dibungkus dengan kata kita. Aku dan kamu bukan bagian dari restoran cepat saji yang bisa dipesan dalam bentuk paket.
-Lana-
No comments:
Post a Comment