5.9.13

Di Bawah Tanah

Tak ada yang bisa membantu, selamat ya. Kamu pantas sendirian. Tidak ada lagi yang kamu buat susah. Titik balik cuma omong kosong. Pengulangan, pengulangan, pengulangan. Jatuh, bangun, terseok-seok, tertampar, jatuh lagi. Kamu berhasil mewujudkan adanya kambing hitam. Teman-temanmu, teman-temanku, ambil saja semuanya. Aku memang butuh mereka, tapi kalau kehadiran mereka membuatmu sentimen buat apa. Mereka malah terlukai, padahal salah ada padaku. Aku ditarik terus ke dalam lubang, padahal aku berusaha keras untuk keluar. Tangan ini meraih segala benda yang ada disekitar untuk dijadikan tumpuan, tetap saja. Masuk, keluar, masuk, keluar. Aku tak mau menaruh pikiran apapun lagi karena cuma bikin lelah.

Biar lah mereka pergi, daripada mereka terluka.

Prasangka buruk itu ternyata tidak percuma, selamat ya. Sekarang dunia baru yang sedang aku bangun perlahan-lahan runtuh lagi. Perlahan dari jarak, laku, sikap. Tinggal menunggu waktu saja sampai semua rata bersama tanah.

Terima kasih banyak.


Kamar, lagi suka bicara omong kosong. Tulisan ini kosong kalau pikiranmu jernih. Berani jamin.

-Lsy-

No comments:

Post a Comment