Dalam keadaan waras dan sadarkan diri, berpikirlah sejernih yang kamu bisa. Buka mata dan telinga, sehingga ruang-ruang dalam otakmu kena terpaan angin segar. Simpan kata-kata itu sampai kamu tau nilai kebenarannya bukan cuma semu belaka.
Sayangnya, kesadaran bukan binatang peliharaan yang patuh meski sudah dilatih. Ada masanya dia tergoda berbagai imajinasi yang tercipta karena luapan emosi. Mata, telinga dan mulut tak lagi tau apa yang mereka inderai. Otak jadi terkungkung, lembap, tak ada udara. Terkaan. Mereka bermain-main dalam kepala, tak mau keluar dengan segera. Kesemuan meluap lewat lidah, melewati mulut, merabas dari bibir.
Ya, bermain-main dengan perkiraan memang mudah. Sayangnya itu hanya kesemuan.
Kamar, jendela terbuka. Angin malam menyejukan. Kadang manusia terperangkap dan termakan perkiraannya sendiri.
-Lsy-
No comments:
Post a Comment