Setiap hari kita bisa melewati jalanan yang padat rumah tetangga. Entah ini kesialan atau keberuntungan, kalau pulang bepergian kita bisa memergoki para tetangga sedang berkumpul dan membicarakan banyak hal. Kadang hal yang dibicarakan itu kita sendiri dan mereka santai-santai saja waktu kita mendengar itu. Semua mulut warga di kota ini tak semuanya begitu, tapi beberapa orang memang tidak peduli akan perasaan warga lain.
Ada hal spesial yang menjadi kebijakan dari kota ini. Warga diperbolehkan mengungkapkan isi hati dan pikiran mereka ke dalam sebuah papan pengumuman yang ada di rumah mereka masing-masing. Masing-masing warga diberi kebebasan untuk membatasi privasi mereka sendiri lewat papan itu. Terkadang salah satu warga hanya menuliskan satu pemikiran dalam satu minggu. Sementara yang lainnya sampai belasan bahkan puluhan dalam satu hari. Semua itu jadi konsumsi warga kota ini. Bebas dinikmati dan bebas dijadikan bahan olok-olok.
Saking terbukanya warga, kita harus bisa mengatur emosi dan berpikir jernih. Ada kalanya kita mendengar atau membaca sesuatu yang sama sekali tidak kita inginkan. Untuk menjadi tidak peduli pun tidak begitu mudah, tapi perlahan-lahan bisa dicoba.
Cimahi, diam di rumah saja ah daripada jalan-jalan keliling kota baca-baca papan pengumuman.
-Lsy-
No comments:
Post a Comment