Tiga Tahun Lalu

Tepat tengah malam kemarin saya iseng membuka notes di Facebook. Isinya tak banyak, tapi semuanya puisi ngalor ngidul saya yang dibuat tahun 2010. Saya sampai tak habis pikir, kenapa saya membuatnya dan kenapa sekarang saya tak bisa memahaminya? Karena saya telah berubah?

Saya tiga tahun yang lalu dan yang sekarang tentu orang yang sama. Isinya saja yang berbeda. Heran, saya seringkali merindukan diri saya sendiri di masa lalu. Orang bilang kita harus hidup dengan pandangan ke depan, tapi ada saja bagian dalam diri saya di masa lalu yang saya pikir lebih baik dari sekarang. Ya, mungkin saya cari-cari alasan saja buat menengok masa lalu. Meskipun begitu, saya tidak asal nengok, saya pilih-pilih.

Gara-gara si pos tiga tahun lalu ini, beberapa teman jadi terinspirasi buat menengok ke belakang juga. Betapa seperti tertampar, saya berubah tapi tak sadar. Mengalir begitu saja seperti aliran air di sungai. Saya pikir, menyadari perubahan penting juga. Tapi tak perlu sering-sering.

Cimahi, masih terpikir perbincangan soal kebahagiaan yang sederhana. 

-Lsy-