17.3.13

Pesimis Dulu Biar Senang?

Sulit rasanya untuk berpikiran positif utuh, dari awal sampai akhir sebuah momen. Seperti saat ini, saya mengikuti kuis yang entah saya menangi atau tidak. Mau berpikir negatif atau positif, sebenarnya sebuah pilihan.

Bagaimana kalau saya mampu? Dari awal berusaha semaksimal mungkin dengan senyuman. Menunggu penentuan nasib sambil optimis. Kemudian menang, bersyukur atas semuanya. Kemudian kalah, tetap bersabar dan menganggap itu bukan rejekinya. Dua-duanya happy ending.

Kalau setengah-setengah juga bisa. Usaha sebisa mungkin dengan harapan menang. Ketika menunggu pengumuman, benar-benar merasa pesimis. Takut kalah. Ternyata kalah, grafik emosi turun. Dari pesimis jadi sedih, mendalam. Atau mungkin menang? Jelas grafik emosi naik dan perasaan yang ditimbulkan bisa lebih besar dari kemenangan pada kasus pertama.

Apakah kita harus sengaja menjatuhkan diri biar merasakan kesenangan yang luar biasa?


Perjalanan Bandung-Jakarta, alhamdulillah lancar!

Mendengarkan: The Strokes - One Way Trigger

-Lsy-

No comments:

Post a Comment