21.1.13

Menunggu di Pinggir Jalan

Ketika menunggu seseorang yang terlambat datang di pinggir jalan, apa yang biasa kalian lakukan? Awalnya, saya lebih sering tak bisa melakukan apa pun selain diam. Waktu jadi terbuang sia-sia, karena saya tak bisa mengerjakan hal ketika cemas. Setelah ada smart phone, menunggu bukan pekerjaan yang benar-benar sia-sia (meskipun tetap saja kenyataannya saya lebih senang ketepatan waktu).

Kegiatan favorit saya akhir-akhir ini, mengurus blog. Saya bisa menggunakan Syrup, smart phone saya ini, untuk menulis pemikiran yang datang ke kepala, kemudian langsung muncul pada halaman blog saya. Lewat sebuah aplikasi, mengisi blog setiap hari jadi hal yang sangat mungkin. Saya bisa melakukannya sambil menunggu, dalam perjalanan, atau ketika benar-benar tidak ada kerjaan.

Memang.. tak semua orang suka menulis blog, tapi saya yakin semua orang suka mendengarkan lagu. Aktivitas mendengarkan lagu semakin nyaman dilakukan di mana saja, karena sudah ada headset dan headphone yang kualitas suaranya bagus. Kalau tidak tau malu, bisa saja kita mendengarkan musik dengan mode loudspeaker. Tapi saya yakin, kalian tidak mau melakukan itu. Ada hal yang lebih menyenangkan daripada mendengarkan lagu itu sendiri: membuat playlist. Kadang saking lamanya membuat playlist, saya sampai lupa sedang membunuh waktu untuk menunggu. Playlist sifatnya bisa sangat pribadi, karena lagu-lagu yang dipilih berdasar selera dan suasana hati.

Mendengarkan lagu bisa jadi aktivitas sampingan, maksud saya bisa dilakukan bersamaan dengan hal-hal lain. Salah satu hal yang mungkin dilakukan bersamaan ketika menunggu, membaca. Majalah, novel, koran, buku non fiksi, sampai buku biografi bisa masuk opsi, kecuali kitab suci yang harus dibaca dalam keadaan khusyuk. Sangat mudah mendapatkan bahan bacaan, majalah dan ebook gratisan juga bisa diunduh dari smart phone. Kalau ingin gratis, hampiri saja tukang parkir atau pos satpam terdekat, pasti mereka punya koran.
Saya bisa saja bicara banyak hal yang bisa dilakukan ketika menunggu di pinggir jalan, ketika saya benar-benar sedang menunggu di pinggir jalan. Sayangnya, saya sedang menunggu di sebuah gedung, saya kehabisan ide. Kenapa saya tak menulis soal menunggu di gedung, karena yang sering saya alami dalah menunggu di pinggir jalan. Satu pesan terakhir dari tulisan ini, smart phone terutama android dan blackberry adalah surganya media sosial. Jadi, nikmatilah!


Kantor Redaksi Kawanku, Jakarta, menunggu Mba Editor In Chief  bersama Atifa di ruang depan.

-Lsy-

No comments:

Post a Comment