Banjir

Hari kemarin benar-benar kacau buat saya. Pertama kali ke Jakarta sendirian, malah disambut banjir di mana-mana. Tujuan saya berangkat ke kota ini pun tak terpenuhi karenanya. Tak lama kemudian, sekitar pukul 11 saya mendapat informasi, seluruh koridor Transjakarta tak beroprasi hari ini. Satu-satunya transportasi yang bisa saya andalkan, karena rutenya mudah dimengerti, tak beroprasi saudara sekalian. Mati lah, optimisme saya.

Di Bandung saja saya masih sering kesasar, apalagi di sini. Saya tak tahu sama sekali transportasi umum di Jakarta. Kendaraan dari agen shuttle (yang tadinya saya percaya bisa membawa saya selamat sampai tujuan), menurunkan penumpang di Tebet dan berputar kembali menuju Bandung. Sebagian penumpang ikut kembali, karena batal rapat dan sebagainya. Saya cukup linglung, tapi tak memperlihatkannya biar tak mengundang kejahatan. Akhirnya saya bertanya.. Beberapa jalan ditutup, saya pun tambah bingung. Terlebih saya kurang bisa menerima instruksi mengenai arah. Tanya sana-sini malah jadi mempersulit. Jawaban mereka berbeda-beda.

Meskipun hari itu saya kesasar berkali-kali, toh pada akhirnya saya sampai juga di tempat-tempat yang saya tuju.

Jakarta, dengan segala ketidaknyamanan karena banjir.

-Lsy-