Pulang ke rumah menemukan paket kiriman dari Paper Zine. Senangnya! Ada tulisan saya pada edisi Desember yang membuat saya malu sendiri waktu membacanya lagi. Kiriman ini juga menyadarkan saya, kalau zine lebih afdol diberikan cuma-cuma. Kalau saya boleh bicara sotoy, ada semacam keakraban dan semangat anti komersil di dalamnya. Mungkin saya belum mencapai tahapan itu dalam memahami zine. Baik lah. Waktunya menikmati sekaligus mempelajari!
Rumah, makin ramai kalau ada sepupu kecil menginap. Gembira ketemu keluarga, dapat kiriman zine dan kartu pos.
-Lsy-
No comments:
Post a Comment