5.2.13

Tujuan Mereka

Tiba-tiba perasaan ini muncul. Betapa menyenangkannya hidup saya saat ini, setiap hari saya melakukan sesuatu yang sangat saya sukai. Menulis. Saya langsung bersyukur diberi perasaan seperti itu. Akhir-akhir ini saya menyesali pilihan saya praktek kerja di majalah ini. Padahal tak sepatutnya saya merasa seperti itu.

Berbeda dengan kuliah, di mana saya dijejali keterampilan dasar soal jurnalistik, di sini saya dibekali sesuatu yang lebih nyata dan spesifik: dunia remaja putri. Sebuah dunia di mana kebanyakan dari mereka memiliki permasalahan yang sama, masih mencari jati diri, dan tokoh panutan. Satu topik bahasan yang tidak akan ada habisnya dibahas, seperti topik lainnya. Membuat sebuah bacaan yang tepat untuk mereka bukan lah hal yang mudah. Dari kehadiran berbagai media massa yang ada di negara ini dengan jelas kita bisa melihat, setiap kelompok memiliki kepentingan dan selera masing-masing.

Saya selalu berasumsi, setiap orang punya topik pembicaraan yang selalu bisa mereka andalkan. Sesuatu yang benar-benar mereka pahami dan sukai. Kebebasan mengemukakan hal itu tak saya temukan dalam perkuliahan. Semasa kuliah saya pusing dijejali berbagai macam berita dan kebanyakan datang dari surat kabar (dan majalah macam Tempo dan Gatra). Dalam kehidupan sebenarnya saja, saya tidak hanya membaca surat kabar, saya juga membaca berbagai macam majalah.  

Dalam surat kabar, kita memang dapat menemukan semua topik. Semuanya. Seni, budaya, politik, ekonomi, bahkan fashion sekalipun. Mungkin itu yang coba diajarkan di tempat saya kuliah, wartawan harus pintar, cerdas, dan menguasai berbagai masalah yang ada di dunia, bukan hanya Indonesia. Kami diajarkan betapa pentingnya pengetahuan umum di atas apa pun. Kami juga sering diberi tahu, jika bekerja di sebuah surat kabar, kita tidak akan hanya duduk di saru bidang yang sama seumur bekerja di sana. Setelah saya sadari, saya memang bukan ‘orang surat kabar’. Saya menyukai sesuatu yang spesifik. Maka, majalah lah yang saya pilih.

Setelah merasa terkekang di kampus, saya merasa praktek kerja ini merupakan pembebasan. Kami bebas (meskipun ada pembatasan tertentu, memang tak ada kebebasan mutlak, kan?) memilih tempat praktek kerja yang kami mau dan bukan hanya surat kabar.
 
Mungkin itu tujuan mereka.


-Lsy

No comments:

Post a Comment