23.10.17

rasa

dalam sirkuit ini mengalir deras eunoia
derajat lengkung bibir selalu begitu adanya
euforia itu tidak habis-habis rasanya
mata terbuka dan tertutup sama indahnya

untuk jalan ini, aku tak tau lagi apa itu menyerah
aku tak tahu lagi bagaimana rasanya payah
sampai tidak sanggup pikir mengambil langkah
aku tak tahu lagi bagaimana rasanya jengah

pemakluman bukan lagi sebuah keterpaksaan
ia datang karena kehadiran baris ketulusan
untuk berkata mengerti tanpa unsur rekaan,
suatu pencapaian dengan kepayahan

-Lana-

No comments:

Post a Comment