Buku terakhir yang
saya baca dan baru sampai pada chapter 2,
The Geography of Bliss. Buku yang bercerita tentang pencarian kebahagiaan
ke berbagai negara. Kata Eric Weiner sih, kebahagiaan bisa ditentukan oleh
negara yang kita tinggali. Saya jadi berpikir tentang Indonesia.
Kamis ini, saya pulang
ke Bandung bersama Ibu saya dan teman sekantornya yang baru melaksanakan rapat
di Jakarta. Saya jarang bisa masuk ke dalam pembicaraan mereka, sehingga hanya
mendengarkan tapi tak dengan seksama. Tiba-tiba mereka membicarakan topik yang menyangkut
kebahagiaan.
Mereka membicarakan karyawan-karyawan
kantor yang sering mengeluh tentang keadaan. Ibu saya pimpinan di kantornya,
saya sering mendengar cerita tentang betapa sulitnya mengurus kantor dan staff,
meskipun hanya balai kecil. Mereka baru saja mendirikan gedung baru, prosesnya
sangat memusingkan dan banyak urusan runyam semasa pembangunan gedung. Sekarang,
mereka sudah pindah ke gedung baru, lebih bagus dari gedung lama. Selesai tepat
waktu. Satu saja kelemahannya: air di gedung belum bisa mengalir.
“Gedung bagus kok
airnya enggak jalan”.
Mungkin itu lah yang
membuat orang Indonesia tidak bahagia. Dari sekeranjang besar apel dengan
kualitas nomor satu, ada satu yang berulat. Hal yang mereka lihat bukan
sekeranjang besar apel kualitas nomor satu, tapi apel berulat. Ketika
seharusnya melihat kebahagiaan, yang mereka lihat hanya penderitaan. Mereka,
orang-orang yang sangat suka mengeluh.
-Lsy-
No comments:
Post a Comment